Tak Indah & Tak Sempurna

Sebenernya mana yang diuntungkan? Kupu-kupu kah yang ingin mencari makan dari madu bunga yang sedang mekar? Atau kah bunga yang ingin serbuk sari nya terbawa sayap sang kupu-kupu agar bisa menghasilkan bunga indah lainnya?

Kupu-kupu mencari madu dari bunga agar ia bisa hidup lalu bertelur membuat ulat-ulat yang kemudian bermetaforsis menjadi kupu-kupu indah lainnya. Apakah ia melihat rupa sang kembang? Alamiah nya kupu-kupu mungkin lebih tertarik pada bunga yang indah, yang sedang mekar berkembang dengan pongah. Ia tidak tau apakah madu yang dipunya sang kembang itu bagus atau tidak. Ia hanya melihat lalu menghisap lalu pergi terbang mencari bunga-bunga indah lainnya.

Tidak kau pikirkan kah kau akan ku hai kupu-kupu? Aku mungkin tidak seindah bunga-bunga lainnya yang punya bentuk indah, yang mekar menghiasi taman-taman. Berapa kali kau acuhkan diriku yang hanya terdiam tiap kali kau hinggap di bunga yang lainnya? Aku mungkin tidak semenarik mereka, tidak seindah mereka. Tapi apakah kau tahu madu mana yang terbaik. Apakah mereka yang indah, punya kualitas yang bagus pula. Kalau kau sebegitu tak acuh nya akan kualitas, mengapa kau tak pernah singgah sebentar di batangku, lalu menghisap maduku. Toh, akhirnya kau hanya pergi terbang tanpa ku sempat bercengkrama dengan mu. Aku memang hanya bunga yang layu, yang tidak indah dipandang, yang selalu kau acuhkan tiap kali kau terbang.

Mengapa kau begitu angkuh? Apa bedanya kamu dengan manusia yang hanya melihat sesuatu dari luar nya saja?

la memang yang indah memang kadang selalu jadi patokan seseorang dari melihat seseorang. Padahal kita tidak tahu pasti bagaimana dan seperti apa orang nya. Kadang kita hanya melihat mobil apa yang dia pakai, baju merk apa yang dia pakai, atau bahkan besar nya dada mereka. Dan ketika kita sudah puas, kita pergi begitu saja layaknya kupu-lupu yang sudah puas menghisap madu lalu pergi.

Yang diluar begitu indah, kadang bisa terlalu menipu. Sampai kita menemukan sesuatu dari yang tidak terlalu indah, yang tidak kita lihat dari luar nya saja. Yang membuat kita terperangah setiap kali kita melihatnya. Padahal dia tidak terlalu “bersinar” dibanding yang lain. Tapi kita tahu, dia yang kita cari.

Dan sekarang gw capek harus pake kata-kata indah layaknya buku sastra. Hahaha. Kadang, kata-kata yang terlalu indah, justru orang2 jadi ga dapet maksud asli nya kan.

Ngomongin ini memang ga ada abis2 nya ya emang. Susah sih emang klo pertama-tama ngeliat orang dari luar nya. Well ya, kita belom kenal dia mana bisa kita tau siapa dia sebenarnya. Jadilah itu penampilan hal pertama yang selalu di lihat orang. Tapi ingatlah bung, citra itu punya peranan penting. Ga bisa disalahin juga klo banyak orang ngeliat penampilan sebagai patokan pertama untuk menilai seseorang.

Don’t judge a book by its cover. Udh sering denger kan pasti. Tapi kalo buku itu cover nya menarik dan lu udah kepalang menilai baik tanpa lu liat dalem nya gimana. Gw pernah ngalamin juga sih, gw ke toko buku, gw ngeliat buku cover nya kereeeen banget, dan gila nya tanpa liat sinopsis di belakang buku, gw main beli aja. Dan rada kecewa jg, isinya ternyata biasa aja. Dan gw pernah beli buku, cover nya sama sekali ga menarik, dan gw bahkan sampai harus baca teliti sinopsis di belakang nya lama sampai akhirnya gw memutuskan untuk beli. Temen gw juga sempet nanya, bener lu toy beli tuh buku? Kayanya jelek. Gw sih nyengir aje. Dan ternyata benar, isinya HEBAT.

Dapat menangkap apa yang sedang saya ingin kemukakan?

Tidak?

Yah berarti tulisan saya masih jelek. Hahaha :p

Ketika sesuatu itu sudah indah, kita kadang-kadang tanpa pikir panjang main pilih saja. Tanpa tau apakah itu sebenernya bagus atau tidak karena kita seperti terhipnotis oleh magis rupa nya.

Ketika sesuatu yang “kurang” indah, atau biasa lah, ordinary, kita lebih berhati-hati. Lebih rasional dalam mebuat pilihan, lebih mementingkan isi daripada hanya sekedar rupa. Dan ketika akhirnya ketika kita tau, bahwa yang kita pilih ternyata “indah” di dalam, ada kepuasan tersendiri yang didapat.

Klo isi bukunya bagus terus cover bukunya keren gimana toy?

Ya itu berarti penulis nya pintar memilih cover. Hahahah. Atau bahkan dia yang disain sendiri. Bukunya berarti sempurna. Masterpiece. Manusia, mana ada yang smepurna.

Klo cover bukunya ga bagus terus isinya juga gimana lagi tuh?

Udeh berarti akuin aja, lu salah beli buku. Rugi deh hahahaha.

Kadang kita merasa “sempurna” ketika kita menemukan yang tidak sempurna.

Ciao!