Diam. Dia hanya diam. Setia menunggu. Tidak pernah mengeluh sudah berapa kali kaki-kakinya menghantam jalan. Sudah berapa manusia yang dia antar setiap harinya. Knalpotnya yang mulai mengeluarkan asap hitam setiap kali melaju. Pendingin yang kadang tidak ada efeknya karena kalah oleh banyaknya manusia yang ada. Ada banyak cerita disana. Walaupun di dominasi oleh wajah-wajah lelah. Sudah banyak cerita yang terjadi. Dari perkenalan dua insan yang entah berujung manis atau tidak, hebohnya sebuah keluarga muda yang punya anak kecil yang masih takut untuk berpergian sampai perpindahan dompet dari tas atau pun celana dari mereka yang kurang awas. Dia hanyalah besi tua yang seharusnya sudah istirahat. Tapi dia masih setia menunggu. Menunggu dirinya disesaki. Mungkin bagi banyak orang dia hanya sebuah besi besar yang tiap menyentuh jalan mengeluarkan asap polusi. Tapi bagi sebagian orang, khusunya mahasiswa, dialah pahlawan yang selalu setia mengantar mereka dari rumah untuk menuntut ilmu. Mungkin dia tidak selalu datang tepat waktu. Tapi dia tetap masih bisa diandalkan Dia itu Bus DAMRI.
-dibuat waktu nunggu damri yang terlalu lama ngetem di depan kampus, padahal sudah janji sama pacar-